article-image

Sumber Gambar: Gavin Allanwad via Unsplash

Urin Kelinci Sebagai Pupuk Organik

Pemupukan adalah aktivitas esensial dalam proses budidaya tanaman. Proses ini tidak hanya dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kimia tetapi juga bisa dengan penambahan pupuk organik. Secara umum, penggunaan pupuk organik dalam tanah mampu meningkatkan populasi beberapa mikroorganisme tanah yang menguntungkan seperti mikoriza dan rhizobium. Salah satu contoh pupuk organik cair (POC) adalah urin kelinci. Menurut Sitompul, dkk. pada tahun 2014, pemberian POC urin kelinci harus sesuai dengan dosis, waktu dan cara yang tepat agar dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara efisien dan memberikan hasil yang optimal. Karakteristik POC adalah mudah diserap oleh tanaman melalui akar maupun daun tetapi lebih berisiko tercuci oleh hujan dan erosi.

Penelitian Lestari pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa penggunaan urin kelinci pada tanaman tomat memberikan jumlah buah dan berat buah terbaik bila dibandingkan dengan tanpa urin. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan unsur makro yang tinggi yaitu (N 2,72%; P 1,1%; dan K 0,55%). Urin kelinci memiliki unsur N dan P yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan urin hewan lainnya seperti sapi dan kambing. Untuk membuat POC urin kelinci hanya tinggal menambahkan larutan Effective Microorganism (EM-4) sebagai aktivator dan molase kemudian difermentasi selama kurang lebih 14 hari. Setiap 1 liter urin kelinci ditambahkan EM-4 sebanyak 75 mL/L dan molase 150 mL/L. Disimpan pada wadah yang tertutup rapat dan memasang selang pada botol berisi air untuk mengeluarkan amonia dan mengurangi bau. Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 oleh Yunitama, POC urin kelinci diberikan dengan konsentrasi 100 mL sebanyak 5 kali setiap 7 hari mampu meningkatkan pertumbuhan serta jumlah dan berat buah tomat.

Sumber

Yunitama, T. 2019. RESPON TIGAVARIETAS TANAMAN TOMAT (Solanumly copersicum L) TERHADAP PENGGUNAAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR URIN KELINCI. Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.

Sitompul, H.F., Simanungkalit, T. dan Mawarni, L. 2014. “Respons Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kelinci dan Pupuk NPK (16 : 16 : 16)”. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(3):1064-1071.

Lestari, E.P 2016. "Pengaruh Beberapa Jenis Urin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)." Prodi Agroteknologi, Universitas PGRI Yogyakarta.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang